Sabtu, 15 Agustus 2015

MEMBAC BAHASA TUBUH DAN PIKIRAN SESEORANG


Manusia mempunyai berbagai macam bahasa tubuh. Nah, bahasa tubuh ini mewakili sesuatu yang tidak bisa diucapkan langsung dari mulut.
Kali ini GPOTJP akan menjelaskan tentang Cara Membaca Pikiran dari Bahasa Tubuh.
Membaca bahasa tubuh seseorang ternyata tidak terlalu susah kalau kita tau caranya, Percaya atau tidak bahasa tubuh adalah sesuatu yang tidak bisa dimanipulasi oleh siapapun. Sesuatu yang spontan digerakkan oleh bahasa tubuh seseorang menunjukkan terhadap tentang sesuatu yang saat itu dia rasakan, ataupun sesuatu yang menunjukkan tujuan dibalik sikapnya tesebut. Interaksi tesebut pasti sering kita rasakan ketika bersama orang lain maupun dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Berikut ulasannya: Bahasa tubuh orang berbohong: 1.

Menutup mulut dan berbatuk. Orang secara refleks menutup mulutnya saat berbohong. Berusaha menghentikan mulutnya untuk mengeluarkan kebohongan. Lain lagi jika lawan  bicara kita menutup mulut, itu artinya dia pikir kita berbohong. 2.

Menyen
tuh hidung. Menyentuh hidung sebagai bentuk „pelesetan‟ dari menutup mulut yang
menjauh menjadi ke bawah hidung secara halus. 3.

Memalingkan pandangan. Orang yang berbohong selalu ingin memalingkan pandangan ke arah lain. 4.

Peningkatan kedipan mata. Peningkatan kedipan mata sebagai bentuk rasa gugup dari seseorang yang berbohong. 5.

Menggaruk leher. Gerakan ini merupakan respon saraf-saraf di sekitar leher pada saat  berbohong akan terasa gatal. Bahasa tubuh orang tertarik: 1.

Meletakan tangan di dada. Gerakan ini menunjukkan sebuah penerimaan. Biasanya diiringi oleh bahasa lisan, seperti janji dan kekaguman. 2.

Mendekat. Jika seseorang tertarik, tanpa sadari dia akan mendekatkan dirinya pada orang yang menarik perhatiannya. 3.

Menunjuk dengan kaki. Gerak isyarat ini biasanya terjadi dalam posisi berdiri. Arah kaki dapat menunjukkan ketertarikan seseorang, entah secara seksual, entah dengan ide-ide yang sedang dibicarakan orang tersebut. 4.

Kombinasi tatapan dan perubahan pupil mata. Jika seseorang tertarik, tatapannya akan tertahan untuk waktu yang lebih lama dari biasanya. 5.

Merapikan rambut. Baik pria maupun wanita, jika bertemu dengan lawan jenis dan merasa tertarik, mereka pasti akan merapikan atau menyentuh bagian rambutnya, bahkan seorang  botak. 6.

Mengentakkan Kepala. Gerakan ini biasa dilakukan wanita dan dibarengi dengan menyibakkan rambut ke belakang sehingga leher terlihat jelas. 7.

Merapikan baju. Bisa berupa merapikan lipatan kerah, lipatan tangan, menarik rok, menggosok sedikit bagian pundak, atau bagian busana lainnya. Bahasa tubuh orang yang menolak atau marah: 1.

Menyilang tangan di dada. Gerakan ini menunjukkan seseorang berada dalam kondisi tertutup (tidak nyaman) terhadap lingkungan sekitarnya. Saat sedang duduk, isyarat ini seringkali diperkuat dengan menyilangkan kaki atau tungkai. 2.

Kombinasi gerakan tangan dan tatapan. Bahasa tubuh seperti ini biasanya terjadi saat seseorang tidak mempunyai keberanian untuk mengemukakan pendapat dan ketidaksukaannya terhadap seseorang. Bahasa tubuh orang yang merasa berkuasa: 1.

Meletakan kaki di atas meja. Meskipun terbilang kurang sopan, mengangkat kaki menunjukkan penguasaan seseorang atas lingkungannya. 2.

Tangan dilipat ke belakang. Biasanya, gerakan isyarat ini dilakukan saat sedang berdiri atau  berjalan. 3.

Menghembuskan rokok ke atas. Seorang perokok sering kali menunjukkan kekuasaannya dengan cara mengembuskan asap rokoknya ke atas sambil memonyongkan sedikit mulutnya. Bahasa tubuh orang sedih, kecewa atau stres: 1.

Menunduk dan tangannya mengusap kepala bagian belakang. 2.

Mengusap jidat. Gerakan ini biasanya didukung dengan raut wajah. Bahasa tubuh lain dengan gerakan tangan: 1.

Memainkan kacamata. Gerakan ini menunjukkan seseorang ingin mengulur-ulur waktu sampai ia merasa nyaman mengambil keputusan.

2.

Mengusap dagu. Saat seseorang menempelkan tangan di dagu dan mulai mengusapnya secara  perlahan, proses pengambilan keputusan sedang berlangsung. Mirip dengan bahasa tubuh memainkan kacamata, hanya saja dilakukan oleh orang yang tidak berkaca mata. 3.

Tangan di pinggang. Gerakan ini menunjukkan keagresifan dan kesiagaan seseorang terhadap lingkungannya. 4.

Memasukkan ibu jari ke saku depan. Gerak isyarat ini menunjukkan agrsivitas secara seksual  jika terjadi pada dua orang atau lebih dari jenis kelamin yang berbeda. Jika sesama pria melakukan bahasa tubuh ini, ada dua kemungkinan, mereka mengalami kelainan atau akan terjadi perkelahian di antara mereka tak lama lagi. Mau tahu cara orang berbohong. Nah, berdasarkan ilmu yang saya pelajari, Cara dasar mengetahui kebohongan seseorang ialah sebagai berikut :
1. Ketahuilah cara dia biasanya berbicara
 Sebagai seorang teman, anda pasti mengetahui cara biasanya sahabat atau orang yang anda kenal ketika berbicara. Ada hal-hal yang khas dari setiap orang ketika mengujarkan sesuatu, baik ketika sedih, senang, marah, dan lain sebagainya. Biasanya ciri ini juga diikuti dengan gesture khusus, seperti gerak bibir, tangan, badan, mata, alis dan lain sebagainya yang satu sama lain memiliki  perbedaan. Cara-cara yang tidak sama dengan cara yang biasanya dilakukan ketika berbicara bisa menjadi petunjuk awal.
2. Perhatikan tekanan-tekanan dalam pola bicaranya
 Seseorang yang berada dalam tekanan dan desakan psikologis juga mengalami tekanan fisik tertentu sebagai imbasnya. Misalnya detak jantung yang meningkat dan aliran darah yang cepat. Hal ini mempengaruhi aktivitas fisik lainnya, dalam hal ini adalah aktivitas berbicara. Orang yang berbohong cenderung memiliki nada bicara dan tekanan yang tidak wajar. Hal ini dikarenakan oleh tekanan serta  pertimbangan pikiran yang tarik ulur dalam menyatakan kebohongan. Pada dasarnya, menyatakan kebohongan adalah hal yang secara alamiah akan memberikan tekanan sekaligus pada kondisi  psikologi, fisik, serta mental. Oleh karena itu, tekanan yang muncul lebih besar.
3. Lihatlah beberapa pertanda dan gesture (gerak-gerik) khusus yang muncul.
 Berikut ini adalah beberapa pertanda dan gesture yang seringkali dijumpai pada orang yang sedang  berbohong;


Gerak tubuh yang minim atau sama sekali tidak bergerak atau justru bergerak secara  berlebihan. Orang yang sedang berbohong cenderung 'membeku', tidak sering berhadapan dengan lawan bicara,dan berusaha meminimalisasi gerak tubuhnya. Ada pula yang justru  bergrak secara berlebihan. Semua itu adalah usaha untuk menghindari munculnya tanda-tanda  bahwa dia sedang berbohong. Namun, hal ni justru juga bisa menjadi petunjuk bahwa seseorang sedang berbohong.


Tidak ada kontak mata. Orang sedang berbohong seringkali menghindari kontak mata. Secara naluriah, dia akan menghidari tatapan mata lawan bicaranya. Kontak mata dalam berbicara merupakan pendukung dan juga menyimpan informasi tambahan ketika berbicara. Dengan melakukan kontak mata, seseorang yang sedang dibohongi akan menangkap signal informasi yang tidak sinkron dengan apa yang diucapkan. Itulah mengapa kemudian ada juga ilmu ilmiah membaca pikiran orang lain melalui kontak mata.


Gesture bagian tubuh lain yang menunjukkan rasa tertekan. Misalnya mengkukur2, memainkan kuku jari, mengedipkan mata secara berlebihan, menelan ludah berkali-kali, dan gerakan lain yang dilakukan berulang-ulang. Perasaan takut, gugup, tidak nyaman, serta  bayangan tentang apa yang akan terjadi jika dia diketahui berbohong akan membuat orang mengalami tekanan yang tinggi dan melakukan hal-hal yang sebenarnya menunjukkan kegelisahan.


Melihat ke bagian kanan atas. Melihat ke arah ini diasosiasikan sebagai usaha untuk memperkerjakan dan mengolah otak kanan untuk memunculkan imajinasi, yaitu usaha untuk


membuat jalinan cerita berdasarkan apa yang telah diceritakannya. Sebaliknya, melihat ke  bagian kiri disosiasikan sebagai usaha memanggil memori untuk menyatakan kebenaran/jalinancerita yang sesungguhnya.


Mata yang terbuka lebar dan memasang tampang innocent (tidak bersalah). Kebiasaan di masa kecil yang masih kita bawa sekarang adalah membuka mata selebar-lebarnya dan membuat tampang innocent, seolah-olah hendak berkata, "Siapa? ....Aku yang bersalah?!" Hal ini sering kita lakukan pada saat kecil dulu ketika mama memergoki ada sebungkus roti gede yang hilang dari kulkas. !(^^)


Bicara yang tersendat-sendat (paused). Tidak semua orang memiliki bakat yang besar dalam membuat cerita serta berbicara dengan lancar pada saat berbohong. Sehingga, seringkali ditemui pembicaraan yang dihentikan sejenak dan dalam tempo yang tidak wajar. Biasanya terjadi ketika suatu bagian cerita bohong hendak dilontarkan, yaitu ketika dia sedang berusaha mengarang suatu jalinan cerita. Di sinilah biasanya cerita yang disampaikan mulai tidak konsisten dan berubah-ubah.


Menyentuh hidung dan menutup wajah atau mulut. Ini juga merupakan bawaan sejak kecil, yang merupakan respon reflektif ketika seseorang ingin menutup-nutupi sesuatu.


 Nada bicara yang tinggi. Orang yang berbohong cenderung menaikkan nada bicara. Baik karena sebagai usaha menegaskan informasi yang disampaikan, emosi yang meningkat, maupun tekanan yang tinggi. Hal ini akan sangat mudah diketahui apabila anda telah mengenal kebiasaan berbicara lawan bicara.
4. Mengurangi/menghilangkan informasi yang harus disampaikan.
 Berbohong tidak hanya dengan mengucapkan hal yang tidak sebenarnya, namun juga dengan menghilangkan informasi yang seharusnya dikatakan pada lawan bicara. Indikasi ini sebenarnya justru lebih mudah diketahui karena biasanya jalinan informasi/atau cerita yang disampaikan menjadi tidak utuh dan menimbulkan banyak pertanyaan. Pertanda-pertanda tersebut di atas masih tetap akan muncul. Setelah menyampaikan informasi dengan gaya yang meyakinkan, dia akan melakukan gesture-gesture tertentu, misalnya menyentuh hidung atau menutup mulut/wajah.
5. Tanyailah orang yang anda duga berbohong.
 Tentu saja cara ini juga akan mengundang resiko besar. Apabila, ternyata lawan bicara anda tidak berbohong, maka cara ini akan membawa dampak buruk. Oleh karena itu, pergunakan cara ini juka anda telah mendapatkan banyak pertanda di atas dan anda yakin benar bahwa lawan bicara anda telah berbohong. Akan tetapi, membiarkan dan tidak menanyai orang yang sedang berbohong pun juga akan berdampak sangat buruk, terutama bagi si pelaku. Oleh karena itu, cara ini juga merupakan solusi agar si pelaku kebohongan mengaku dan masalah kemudian dapat dicarikan solusi untuk diselesaikan.
6. Gunakan Intuisi.
 Percaya atau tidak, manusia diciptakan memiliki intuisi. Selain itu, manusia diciptakan untuk mengatakan kebenaran. Oleh karena itu manusia pada dasarnya susah untuk melakukan kebohongan dan sulit untuk dibohongi. Intuisi sama sekali berbeda dengan nafsu, karena nafsu  berkaitan dengan keinginan, sehingga bersifat subjektif. Sedangkan intuisi bersikap objektif dan tidak berdasarkan dengan keinginan. Jadi merasa dibohongi dan berprasangka dibohongi tidaklah sama. Sebelum meyakini diri anda dibohongi, tanyakanlah pada diri anda apakah ini karena prasangka ataukah karena intuisi anda. Meskipun anda pada akhirnya tidak tahu apakah anda dibohongi dengan adanya bukti, tapi setidaknya anda tahu bahwa seseorang sepertinya sedang berbohong pada anda sehingga anda tidak akan mempercayainya begitu saja. Banyak orang mengaku tahu ketika mereka sedang dibohongi. Walaupun banyak teknik untuk mengidentifikasi apakah seseorang berbohong atau tidak, tapi tidak semua teknik tersebut dapat diandalkan. Bahkan tes detektor kebohongan tidak bisa membuktikan  jujur tidaknya seseorang secara sempurna. Namun, Anda dapat melatih diri untuk mencari isyarat nonverbal pada bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan pola bicara seseorang untuk mencari tahu apakah seseorang berbohong pada Anda atau tidak. Berikut adalah cara mendeteksi kebohongan dengan mengamati perilaku dan bahasa tubuh seseorang:

1. Ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk mengetes subyek
Pertama, tanyakan sesuatu pada orang tersebut, pertanyaan yang jawabannya cenderung jujur. Kemudian pilih sebuah pertanyaan yang Anda anggap orang tersebut akan berbohong atau mengelak.
2. Amati perilaku yang tipikal atau khas
Catat bahasa tubuh, gerakan mata, serta konsistensi dan volume suara orang tersebut. Cara terbaik untuk mengetahui ketika seseorang berbohong adalah dengan mengamati terlebih dahulu ketika dia mengatakan hal yang sebenarnya. Saat berbohong, bahasa tubuh atau volume serta intonasi suara biasanya akan berubah dibanding saat dia berkata jujur.
3. Periksa gerakan aneh
Apakah orang tersebut gelisah? Apakah dia melihat mata Anda? Apakah dia tersenyum? Apakah dia duduk dengan santai? Individu tertentu akan lebih aktif daripada yang lain, jadi ketika seseorang gelisah atau menunjukkan  perilaku yang lebih hiperaktif, ini tidak selalu menandakan dia berbohong. Bandingkan perilaku tidak  biasa dengan sikap yang biasa dia lakukan.
4. Evaluasi respon jawaban
Ketika Anda mengajukan pertanyaan, cek apakah dia memberikan jawaban langsung, atau membuat  beberapa usaha untuk mengalihkan topik pembicaraan. Seorang pembohong akan berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan yang membuatnya tidak nyaman.
5. Amati respon yang lambat atau tergesa-gesa
Apakah orang tersebut membutuhkan waktu lama untuk menjawab? Atau tergesa-gesa dalam menjawab pertanyaan Anda? Jika seseorang membutuhkan waktu yang lama untuk menjawab atau meminta Anda untuk mengulangi pertanyaan, dia mungkin sengaja mengulur-ulur waktu untuk merangkai jawaban yang masuk akal. Atau bisa juga dia justru menjawab terlalu cepat agar dapat segera beralih ke topik lain.
6. Amati perilaku meminta maafnya
Salah satu perilaku seseorang yang berbohong adalah melakukan permintaan maaf yang tidak penting  berkali-kali. Alam bawah sadarnya mendorong dia untuk meminta maaf atas perilaku yang dianggap
sebagai “kesalahan”.

7. Amati diam yang lama
Jika orang tersebut diam yang tidak biasa, mungkin dia menghindari berbohong lebih banyak. Dia  bisa saja berperilaku agresif dalam upaya untuk mencegah Anda mengajukan pertanyaan lebih lanjut dimana dia mungkin harus berbohong lagi.
8. Fokus pada wajah
Ketika Anda mengajukan pertanyaan, jika orang tersebut melihat ke arah samping kanan, ke atas, sudut kiri wajah Anda, atau ke kejauhan, dia mungkin berbohong. Hal ini akan berlaku arah sebaliknya jika dia kidal.
9. Fokus pada bahasa tubuh
Seseorang yang sedang berbohong cenderung akan menjauh dari Anda. Tubuhnya mungkin akan menjauh seakan untuk melindungi kebohongannya dari pandangan Anda. Amati gerakan seperti menggosok-gosokkan tangan, menelan ludah berlebihan, menjilati bibir, dan meremas-remas tangan Mampu mengetahui seseorang sedang berbohong kepada anda akan sangat membantu kehidupan anda menjadi lebih baik
. Coba anda bayangkan sebentar saja …
 - Apakah anda mempunyai perasaan yang tidak nyaman jika anda tidak dapat segera mengetahui  bahwa seseorang sedang menceritakan sebuah kebohongan kepada anda? - Apakah anda menjalani sebuah kehidupan dimana anda berkomunikasi dengan banyak orang dan seringkali anda mempunyai sebuah perasaan sepertinya seseorang sedang berbohong kepada anda tetapi anda tidak dapat mengidentifikasinya siapa? Sebetulnya jawabannya adalah sederhana. Lihatlah gerak-
gerik lawan bicara anda, lihatlah mata dan senyumannya. Kenapa? Karena …..
bahasa tubuh tidak dapat berbohong
. Saya yakin kita semua pernah mendapatkan suatu pengalaman dimana kita mendengarkan seseorang  bercerita dan meskipun kata-
katanya terdengar masuk akal dan nyata, tetapi ada „sesuatu‟ yang
memberitahukan kepada kita bahwa sepertinya orang ini tidak menceritakan sebuah kebenaran.
„Sesuatu‟ ini sebetulnya adalah sebuah pesan dari otak yang ingin melindungi kita. Otak kita
mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk membaca dengan cepat semua yang kita lihat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar